Indonesia Andalkan Pemain Muda di Piala Sudirman

Perhatiannya kepada Afghanistan mulai muncul pada dekade 1980-an saat negara itu berperang menghadapi Uni Soviet.
Pemikirannya juga dipengaruhi oleh sejumlah pengajar dan mahasiswa dari kelompok konservatif Islam yang bersentuhan dengannya saat masih belajar di Universitas King Abdul Aziz di Jeddah, Arab Saudi.
Dia dilaporkan aktif bertempur memerangi Uni Soviet besrama pasukan Mujahidin.
Selama bergabung dengan kelompok itu dia juga sempat mendapatkan bantuan pelatihan dari Amerika Serikat namun seiring dengan berakhirnya perang tersebut cara pandang dia terhadap Amerika pun belakangan berubah.
Kebenciannya terhadap Amerika sendiri mulai muncul saat negara itu mulai menempatkan pasukannya di Arab Saudi pada perang teluk pertama.
Awal kebencian
Kehadiran sekitar 300 ribu pasukan Amerika di negaranya menurut Osama merupakan sebuah penistaan terhadap tanah suci umat Islam.Osama menyampaikan dia akan melakukan pembalasan atas upaya penistaan itu.
Sempat meninggalkan Afghanistan, dia kemudian kembali di negara tersebut pada tahun 1996.
Melalui jaringan Al-Qaeda yang dibentuknya dia mengkampanykean perang terhadap Amerika Serikat.
Puncaknya pada Februari1998, ia mengeluarkan fatwa untuk melakukan jihad terhadap orang Yahudi dan menyatakan membunuh Amerika dan sekutu mereka adalah tugas Muslim pengikutnya.
"Saya selalu membunuh orang Amerika karena mereka membunuh kita"
Akibat aksinya itu sekitar 224 orang meninggal dunia dan 5000 orang lainnya mengalami luka.
Peristiwa ini membuatnya menjadi salah satu target utama pemerintah Amerika Serikat dan belakangan kepalanya dihargai 25 juta dollar Amerika.
Obama juga dituduh ikut terlibat dalam aksi pengeboman di gedung WTC New York tahun 1993, Peristiwa bom mobil di Riyadh dan pengeboman barak milik tentara AS di Arab Saudi yang menewaskan 19 tentara Amerika pada tahun 1995.
"Saya selalu membunuh orang Amerika karena mereka membunuh kita," kata Osama pada suatu waktu. "Ketika kita menyerang orang Amerika, kita tidak membahayakan orang lain."
Namun banyak korban aksi serangan Osama jutsru berasal dari luar kalangan Amerika seperti peristiwa pengeboman Kedutaan Amerika di Kenya dan Tanzania.
Pengaruh Osama
Tahun 2001 Amerika menuding Osama dan Al-Qaeda berada di balik aksi rangkaian serangan teror yang dikenal dengan peristiwa 11 September.Keterkaitannya dengan serangan ini muncul lewat rekaman suaranya yang disiarkan oleh stasiun televisi Al-Jazeera, saat itu bin Laden memuji para pembajak pesawat dalam serangan 9/11 dan menghimbau serangan baru di AS.

Salah satunya adalah lewat Jamaah Islamiyah yang terbentuk pada tahun 1980.
Pendiri organisasi ini dilaporkan terpengaruh oleh petinggi Al-Qaeda
Meski hubungan antara JI dan Al-Qaeda berawal sekitar 15 tahun lalu, masih ada bukti kuat yang mendukung pernyataan bahwa JI adalah "sayap al-Qaeda di Asia Tenggara".
Kehadiran kaum militan Asia Tenggara secara bersamaan di kamp-kamp al-Qaeda di Afghanistan yang menyebabkan terjadi hubungan pribadi antara JI dan kelompok-kelompok Islamis garis keras Asia Tenggara.
Kelompok itu antara lain Front Pembebasan Islam Moro, gerakan yang memperjuangkan negara Muslim di Filipina Selatan, dan sejumlah kelompok Indonesia, Malaysia dan Thailand.
Namun bukti yang ada mengisyaratkan bahwa meski sebagian personal JI terinspirasi oleh tokoh global seperti Osama bin Laden, kelompok-kelompok Asia Tenggara tetap berbeda secara organisasi dan operasi.